Sabtu, 24 Mei 2014

BAB 8 KONTAKTOR & PENGASUT MOTOR

Materi : Ukuran dan Batas Kerja Kontaktor




Kontaktor magnet dirancang kemampuan kerjanya oleh NEMA menurut kemampuan kontaktor untuk mengalirkan arus kerja selama 8 jam tanpa mengalami panas lebih sesuai dengan ukuran dan jenis beban yang dikontrol.



kontaktor magnet juga dirancang batas kerjanya untuk jenis beban yang dipakai atau aplikasi yang sesungguhnya. Kategori pemakaian beban meliputi :


  • Beban non linear seperti lampu tungsen untuk penerangan (rasio tahanan panas-ke-dingin tinggi- biasanya 10:1 atau lebih tinggi; arus dan tegangan sefase)
  • Beban resistif misalnya pemanasan elemen untuk tungku dan oven(tahanan konstan;arus tegangan sefasee)
  • Beban induktif misalnya motor dan transformator industri, tahanan awal rendah sampai transformator menjadi dimagnetkan atau motor mencapai kecepatan penuh;arus ketinggalan di belakang tegangan.
  • Beban kapasitif misalnya kapasitor industri untuk perbaikan faktor-daya(tahanan awal rendah,unit kapasitor mengisi arus ketinggalan terhadap tegangan)
contoh kontaktor magnet :
gambar 8-1

Fungsi dari kontak-kontak dibuat untuk kontak utama dan kontak bantu. Kontak utama tendiri dari kontak NO dan kontak bantu terdiri dan kontak NO dan NC. Konstruksi dari kontak utama berbeda dengan kontak bantu, yang kontak utamanya mempunyai luas permukaan yang luas dan tebal. Kontak bantu luas permukaannya kecil dan tipis.
gambar 8-2
Kotaktor pada umumnya memiliki kontak utama untuk aliran 3 fasa. Dan juga memiliki beberapa kontak bantu untuk berbagai keperluan. Kontak utama digunakan untuk mengalirkan arus utama, yaitu arus yang diperlukan untuk beban, misalnya motor listrik, pesawat pemanas dan sebagainya. Sedangkan kontak bantu digunakan untuk mengalirkan arus bantu yaitu arus yang diperlukan untuk kumparan magnet, alat bantu rangkaian, lampu ­lampu indikator, dan lain-lain. Notasi dan penomoran kontak-kontak kontaktor sebagai berikut:
gambar 8-4


Referensi : Petruzella, Frank D.1996.Elektronik Industri.Yogyakarta:Andi
               http://suriptoinstalasi.wordpress.com/2012/07/27/kontaktor-magnet/



BAB 7 RELAI

Materi : Relai Kancing


Relai kancing elektro mekanis dirancang untuk menahan relai agar tetap tertutup setelah daya dihilangkan dari kumparan.
Periode penundaan mulai ketika tegangan input diberikan. Relai bertahan dihilangkan energinya, ketika relai diberi energy dan mengoperasikan kotak output. Reset dipakai dengan menghilankan tegangan input (tunda ON)
(a)    Tunda ON bekerja
Relai bekerja pada waktu aplikasi tegangan input. Pada akhir interval yang sudah diatur sebelumnya, relai lolos, meskipun tegangan input masih diberikan. Relai tetap lolos sampai dibuang dan diaplikasikan lagi tegangan input.
(b)   Interval ON
Relai bekerja ketika pada aplikasi tegangan input. Pemilihan waktu mulai ketika tegangan input dihilangkan. Ketika pemilihan selesai, relai dihilangkan energinya. Reset ketika tegangan input diberikan lagi.
(c)    Relai ON lolos
Periode penundaan pertama mulai ketika tegangan input diberikan. Pada akhir periode OFF, relai ditarik masuk dan penundaan yang kedua atau periode ON mulai. Ketika periode penundaan kedua berakhir, relai lolos, urutan recycling berlanjut sampai tegangan input dihilangkan.
(d)   Pemilihan waktu recycle
Kancing yang ditahan secara mekanis menggunakan dua kumparan. Kumparan kancing diberi tenaga sebentar untuk membuat fungsi dan memegang relai pada posisi dikancing. Kumparan lepas atau tak dikancing diberi energy sebentar untuk melepas sambungan kunci mekanis dan mengembalikan relai pada posisi tidak dikancing.
Pada relai kancing elektromagnetis, ketika kontak dengan relai posisi tidak dikunci. Pada status itu rangkaian sampai lampu pilot membuka, sehingga lampu padam. Ketika tombol ON diaktifkan sebentar, kumparan kancing diberi tenaga untuk menyetel relai pada posisi dikancing. Kontak menutup, pemutusan rangkaian sampai ke lampu pilot, sehingga lampu hidup. Cara satu-satunya untuk mematikan lampu hanya dengan mengaktifkan tombol OF yang akan memberikan energy kumparan non kancing dan mengembalikan kontak pada keadaan terbuka, tidak dikancing.
Relai Logika
Rangkaian gerbang logika solid-state adalah input majemuk, alat output-tunggal.
Rangkaian control yang memerlukan dua fungsi atau lebih yang dilengkapi sebagai kondisi awal untuk terjadinya event yang lain, menjelaskan rangkaian AND.
(a)    Rangkaian pengaman untuk punch press
(b)   Simbol logic computer untuk gerbang AND
(c)    Simbol logic NEMA untuk gerbang AND
Rangkaian control dimana satu kondisi atau kondisi terpisah yang lain dapat menyebabkan suatu event terjadi, mendeskripsikan rangkaian OR.
Kriteria utama untuk rangkaian OR
(a)    Rangkaian cahaya OR
(b)   Simbol logik computer untuk gerbang OR
(c)    Simbol logik NEMA untuk gerbang OR

Persyaratan dari NOT atau gerbang inverting adalah bahwa gerbang ini menghasilkan output jika input tidak ada. Ada saat dimana suatu event terjadi dan diperlukan beberapa indikasi untuk menetapkan indikasi negative atau sebaliknya.

Referensi : Referensi : Petruzella, Frank D.1996.Elektronik Industri.Yogyakarta:Andi

BAB 6 MOTOR & GENERATOR INDUSTRI

Materi : Generator Arus Bolak Balik


Pengertian Generator


Generator adalah mesin yang dapat mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga listrik melalui proses induksi elektromagnetik. Generator ini memperoleh energi mekanis dari prime mover atau penggerak mula. Prinsip kerja dari generator sesuai dengan hukum Lens, yaitu arus listrik yang diberikan pada stator akan menimbulkan momen elektromagnetik yang bersifat melawan putaran rotor sehingga menimbulkan EMF pada kumparan rotor. 

Tegangan EMF ini akan menghasilkan suatu arus jangkar. Jadi diesel sebagai prime mover akan memutar rotor generator, kemudian rotor diberi eksitasi agar menimbulkan medan magnit yang berpotongan dengan konduktor pada stator dan menghasilkan tegangan pada stator. Karena terdapat dua kutub yang berbeda yaitu utara dan selatan, maka pada 90o pertama akan dihasilkan tegangan maksimum positif dan pada sudut 270o kedua akan dihasilkan tegangan maksimum negatif. Ini terjadi secara terus menerus/continue. Bentuk tegangan seperti ini lebih dikenal sebagai fungsi tegangan bolak-balik.

gambar 6-1
Generator arus bolak-balik sering disebut sebagai generator sinkron atau alternator. Generator arus bolak-balik memberikan hubungan yang sangat penting dalam proses perubahan energi dari batu bara, minyak, gas, atau uranium ke dalam bentuk yang bermanfaat untuk digunakan dalam industri atau rumah tangga. Dalam generator arus bolak-balik bertegangan rendah yang kecil, medan diletakan pada bagian yang berputar atau rotor dan lilitan jangkar pada bagian yang diam atau stator dari mesin

Prinsip Kerja Generator AC 

gambar 6-2
gambar 6-3
Generator AC bekerja berdasarkan atas prinsip dasar induksi elektromagnetik. Tegangan bolak-balik akan dibangkitkan oleh putaran medan magnetik dalam kumparan jangkar yang diam. Dalam hal ini kumparan medan terletak pada bagian yang sama dengan rotor dari generator. Nilai dari tegangan yang dibangkitkan bergantung pada :
1. Jumlah dari lilitan dalam kumparan.
2. Kuat medan magnetik, makin kuat medan makin besar tegangan yang
diinduksikan.
3. Kecepatan putar dari generator itu sendiri.
Prinsip generator ini secara sederhana dapat dijelaskan bahwa tegangan akan diinduksikan pada konduktor apabila konduktor tersebut bergerak pada medan magnet sehingga memotong garis-garis gaya. Hukum tangan kanan berlaku pada generator dimana menyebutkan bahwa terdapat hubungan antara penghantar bergerak, arah medan magnet, dan arah resultan dari aliran arus yang terinduksi. Apabila ibu jari menunjukkan arah gerakan penghantar, telunjuk menunjukkan arah fluks, jari tengah menunjukkan arah aliran elektron yang terinduksi. Hukum ini juga berlaku apabila magnet sebagai pengganti penghantar yang digerakkan. 
Terdapat dua jenis konstruksi dari generator ac, jenis medan diam atau medan magnet dibuat diam dan medan magnet berputar. 

Eksitasi Generator AC

Sistem eksitasi secara konvensional dari sebuah generator arus bolak-balik terdiri atas sumber arus searah yang dihubungkan ke medan generator ac melalui cincin-slip dan sikat-sikat. Sumber dc biasanya diperoleh dari generator arus searah yang digerakkan dengan motor atau penggerak mula yang sama dengan penggerak mula generator bolak-balik. Setelah datangnya zat padat, beberapa sistem eksitasi yang berbeda telah dikembangkan dan digunakan. Salah satunya adalah daya diambil dari terminal generator ac, diubah ke daya dc oleh penyearah zat padat dan kemudian dicatu ke medan generator ac dengan menggunakan cincin-slip konvensional dan sikat-sikat. 

Dalam sistem serupa yang digunakan oleh generator dengan kapasitas daya yang lebih besar, daya dicatukan ke penyearah zat padat dari lilitan tiga fase terpisah yang terletak diatas alur stator generator. Satu-satunya fungsi dari lilitan ini adalah menyediakan daya eksitasi untuk generator. Sistem pembangkitan lain yang masih digunakan baik dengan generator sinkron tipe kutub-sepatu maupun tipe rotor-silinder adalah sistem tanpa sikat-sikat, yang mana generator ac kecil dipasang pada poros yang sama sebagai generator utama yang digunakan untuk pengeksitasi. Pengeksitasi ac mempunyai jangkar yang berputar, keluarannya kemudian disearahkan oleh penyearah dioda silikon yang juga dipasang pada poros utama. 

Keluaran yang telah disearahkan dari pengeksitasi ac, diberikan langsung dengan hubungan yang diisolasi sepanjang poros ke medan generator sinkron yang berputar. Medan dari pengeksitasi ac adalah stasioner dan dicatu dari sumber dc terpisah. Berarti tegangan yang dibangkitkan oleh generator sinkron dapat dikendalikan dengan mengubah kekuatan medan pengeksitasi ac. Jadi sistem pengeksitasi tanpa sikat tidak menggunakan komutator yang akan memperbaiki keandalan dan menyederhanakan pemeliharaan umum.

Sistem Start

Ada tiga macam jenis start yang dapat dilakukan pada generator yaitu :
1. Dengan Penggerak Mula
Untuk sistem start dengan penggerak mula biasanya berupa mesin diesel untuk kapasitas daya yang kecil, turbin air atau turbin uap untuk kapasitas daya menengah dan turbin uap untuk kapasitas daya yang sangat besar.

2. Pengubah Frekuensi
Motor sinkron mendapat pengisian dari sebuah generator sinkron khusus. Pengisian dilakukan dengan arus tukar berfrekuensi variabel dari hampir nol hingga mencapai frekuensi nominal. Dengan demikian motor sinkron mengalami start mulai putaran hampir nol hingga mencapai putaran nominal. 

3. Sebagai Generator Rotor Sangkar/Start Asinkron
Dalam hal ini rotor mesin dilengkapi suatu belitan yang bekerja sebagai sangkar asinkron. Dengan demikian selama start mesin bekerja sebagai motor tak serempak. Dengan start asinkron pada kumparan medan dapat dihasilkan gaya-gaya gerak listrik yang tinggi, disebabkan jumlah lilitan magnet yang biasanya besar. Gaya-gerak listrik yang tinggi ini bukan saja dapat merusak mesin, melainkan dapat juga menimbulkan bahaya bagi personil yang melayani mesin sinkron itu. Untuk menghindari bahaya ini kumparan magnet selama start dapat dibagi dalam beberapa belitan, yang masing-masing dihubungsingkatkan. Setelah mencapai putaran sinkron, hubungan ini dilepaskan. Dalam hal ini sistem start yang digunakan pada generator set GSC 05 adalah dengan penggerak mula. 

BAB 5 ELEKTRONIK DAYA

Materi : Transistor


Pengertian Transistor
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya
Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E) dan Kolektor (C). Tegangan yang di satu terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai untuk mengatur arus dan tegangan yang lebih besar daripada arus input Basis, yaitu pada keluaran tegangan dan arus output Kolektor.
Transistor merupakan komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat). Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil (stabilisator) dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori dan fungsi rangkaian-rangkaian lainnya.
Cara Kerja Transistor
Dari banyak tipe-tipe transistor modern, pada awalnya ada dua tipe dasar transistor, Bipolar Junction Transistor (BJT atau transistor bipolar) dan Field Effect Transistor (FET), yang masing-masing bekerja secara berbeda.
Transistor bipolar dinamakan demikian karena kanal konduksi utamanya menggunakan dua polaritas pembawa muatan: elektron dan lubang, untuk membawa arus listrik. Dalam BJT, arus listrik utama harus melewati satu daerah/lapisan pembatas dinamakan depletion zone, dan ketebalan lapisan ini dapat diatur dengan kecepatan tinggi dengan tujuan untuk mengatur aliran arus utama tersebut.
FET (juga dinamakan transistor unipolar) hanya menggunakan satu jenis pembawa muatan (elektron atau hole, tergantung dari tipe FET). Dalam FET, arus listrik utama mengalir dalam satu kanal konduksi sempit dengan depletion zone di kedua sisinya (dibandingkan dengan transistor bipolar dimana daerah Basis memotong arah arus listrik utama). Dan ketebalan dari daerah perbatasan ini dapat diubah dengan perubahan tegangan yang diberikan, untuk mengubah ketebalan kanal konduksi tersebut. Lihat artikel untuk masing-masing tipe untuk penjelasan yang lebih lanjut.
Jenis-Jenis Transistor
Secara umum, transistor dapat dibeda-bedakan berdasarkan banyak kategori:
  • Materi semikonduktor: Germanium, Silikon, Gallium Arsenide
  • Kemasan fisik: Through Hole Metal, Through Hole Plastic, Surface Mount, IC, dan lain-lain
  • Tipe: UJT, BJT, JFET, IGFET (MOSFET), IGBT, HBT, MISFET, VMOSFET, MESFET, HEMT, SCR serta pengembangan dari transistor yaitu IC (Integrated Circuit) dan lain-lain.
  • Polaritas: NPN atau N-channel, PNP atau P-channel
  • Maximum kapasitas daya: Low Power, Medium Power, High Power
  • Maximum frekuensi kerja: Low, Medium, atau High Frequency, RF transistor, Microwave, dan lain-lain
  • Aplikasi: Amplifier, Saklar, General Purpose, Audio, Tegangan Tinggi, dan lain-lain

BAB 4 ALAT PENGENDALI INDUSTRI

Materi : Saklar yang Dioperasikan Secara Manual




        Saklar yang dioperasikan secara manual adalah saklar yang dikontrol dengan tangan. Saklar togel (pada gambar 4-3) adalah contoh saklar yang dioperasikan secara manual. Jenis penghubungan atau susunan kontak ditetapkan dengan singkatan sesuai. Batas kerja listrik dinyatakan dengan tegangan dan arus interupsi maksimum; harga tersebut tidak boleh dilampaui. Saklar yang dirancang untuk bekerja dengan 5A tidak akan bertahan lama pada rangaian yang harus memutuskan 10A. Ukuran kerja untuk ac dan dc juga tidak sama untuk suatu saklar.

       Berikut adalah contoh dari saklar-saklar yang dioperasikan secara manual :
  • Saklar Togel
gambar 4-1

  • Saklar Geser
gambar 4-2

  • Saklar DIP (Dual In-Line Package)
gambar 4-3



  • Saklar Rotari




Sabtu, 17 Mei 2014

BAB 2 DIAGRAM LISTRIK INDUSTRI

         Diagram tangga (diagram garis atau dasar) adalah skema penyajian rangkaian listrik. Pada skema ini, dua garis ppower dihubungkan dengan sumber daya dan berbagai rangkaian terpasang di antaranya seperti anak tangga pada tangga. Perhatikan bahwa diagram tangga adalah skema penyajian dari rangkaian,bukan penyajian fisik. Komponen-komponen listrik dan penghantar disusun menurut fungsi listrik pada rangkaian , yaitu secara skematis. Penyederhanaan adalah tujuan dari skema tata letak diagram tangga. Keruwetan diagram dapat dikurangi dengan menunjukan setiap rangkaian sebagai suatu garis vertikal tunggal.


gambar 2-1


        Perhatikan bahwa diagram tangga adalah skema penyajian dari rangkaian, bukan penyajian fisik. Komponen-komponen listrik dan penghantar disusun menurut fungsi listrik pada rangkaian yaitu, secara skematis. Penyerdehanaan adalah tujuan dari skema tata letak diagram tangga. Keruwetan diagram dapat dikurangi dengan menunjukkan setiap rangkaian sebagai suatu garis vertikal tunggal.

Pada beberapa diagram anda dapat melihat garis penghantar yang tebal dan yang tipis (gambar di bawah ini). Garis tebal digunakan untuk penghantar yang membawa arus itnggi, misalnya Lin utama dan ujung-ujung motor ac. Garis yang tipis digunakan untuk rangkaian pengendali misal saklar, timer dan relai. Penghantar dapat bersebrangan satu sama lain tetapi tidak membuat kontak listrik; ini disajikan dengan garis saling menyilang dengan tanpa diberi titik. Penghantar membuat kontak disajikan oleh titik tebal pada sambungan.

     Semua saklar dan kontak relai dapat diklasifikasikan sebagai normally open dan normally closed. Posisi yang digambarkan pada diagram adalah karakteristik listrik dari tiap alat yang akan ditemui ketika dibeli dan tidak dihubungkan pada rangkaian apapun. Dalam hal ini menunjukkan pada posisi off-the-shelf. Ini perlu diketahui sebab dapat juga menyajikan pososo tidak mendapatkan energi (de-energized) suatu rangkaian. Posisi ini menunjuk pada posisi komponen ketika rangkaian mendapat energi,  atau tanpa power pada rangkaian. Pengertian penting dari referensi ini sering digunakan sebagai titik awal pada analisis operasi rangkaian.

  Untuk mengidentifikasi kumparan relai dan beberapa kontaknya, kita memberi huruf pada lingkaran kumparan ini.
       Beban adalah alat listrik pada diagram garis atau tangga yang menggnakan listrik dari L1 ke L2. Relai pengendali, kumparan (solenoid), dan lampu pilot adalah contoh-contoh beban. Paling tidak satu peralatan beban harus dimasukkan pada tiap anak tangga (rangkaian individual) diagram. Tanpa suatu alat beban, alat pengendali itu akan merubah suatu rangkaian terbuka menjadi rangkaian hubung singkat antara L1 ke L2.
     Semua beban mempunyai satu sisi yang terhubung ke L2 seperti gambar di bawah ini. Umumnya, pada setiap satu garis rangkaian antara L1 ke L2 dipasang tidak lebih dari satu beban. Apabila harus dipasang lebih dari satu beban pada diagram garis itu, beban harus dihubungkan secara paralel. Hal ini untuk memastikan bahwa tegangan line penuh dari L1 ke L2 akan dirasakan pada tiap-tiap ujung beban. Jika beban dihubungkan seri tidak satupun beban akan menerima tegangan line penuh yang diperlukan untuk operasi sempurna.
    Anda dapat mengingat bahwa pada rangkaian seri tegangan yang dipakai dibagi antara masing-masing beban. Pada rangkaian paralel tegangan antara masing-masing cabang sama dan nilainya sama dengan tegangan yang diberikan.beban operasional dengan alat pengendali misal saklar, tombol tekan, saklar pembatas, dan saklar tekanan. Alat pengendali dihubungkan antara L1 dan beban. Semua tambahan alat pengendali STOP atau OFF harus dipasang seri. Semua tambahan alat pengendali START atau ON harus dipasang paralel.  Gambar dibawah ini
      Ladder diagram menggunakan angka untuk membantu anda menemukan alat listrik, lokasi kawat yang telah diberi nomor, dan lokasi skematis. Tiap garis atau anak tangga tanda (garis 1,2,3,dst) dimulai dari garis teratas dan dibaca kebawah. Garis dapat didefenisikan sebagai lintasan lengkap dai L1 ke L2 yang berisi beban. Gambar dibawah ini menggambarkan pemberian tanda tiap garis pada diagram garis dengan tiga garis terpisah. Angka yang dilingkari mengidentifikasikan garis pada gambar fisik; anda tidak akan mendapatkan angka tersebut dimanapun pada panel listrik.

gambar 2-2

      Pada umumnya skema dapat dibagi menjadi dua bagian pokok : rangkaian daya dan rangkaian pengendali. Tujuan mempunyai rangkaian daya dan rangkaian pengendali adalah untuk menyediakan adalah untuk menyediakan pengendali dari mesin tanpa menggunakan alat (misal kontaktor dan pengawatan) dan harus membutuhkan banyak ampere. Dengan menggunakan alat seperti kontaktor, kita dapat mengendalikan motor ac atau beban yang lain yang menarik ampere dalam jumlah besar dengan sistem pengendali yang dapat menggunakan tegangan lebih rendah dan ampere yang jauh lebih kecil. Rangkaian daya memperlengkapi daya utama dan daya untuk motor ac sedangkan rangkaian pengendali memperlengkapi pengendali.

gambar 2-3

        Masing-masingkontak yang dioperasikan oleh kumparan ini akan mempunyai huruf kumparan atau huruf-hurf yang ditulis disamping simbol untuk kontak tersebut. Kadang-kadang jika ada beberapa kontak yang dioperasikan oleh suatu kumparan, angka akan ditambahkan pada huruf untuk menunjukkan nomor kontak. Meskipun ada arti yang baku dari huruf-huruf tersebut, diagram umumnya menyediakan daftar kunci untuk menunjukkan arti huruf-huruf itu; umumnya huruf-huruf itu diambil dari nama alat.

gambar 2-4

gambar 2-5
         Nomor-nomor tersebut digunakan sebagai pertolongan dalam membaca diagram. Nomor-nomor tersebut bersesuaian dengan nomor-nomor pengenal kawat pada ladder diagram. Jadi, pada garis 3 (gambar dibawah ini) anda dapat melihat tiga nomor kawat; 1,6 dan 2.








Referensi : Petruzella, Frank D.1996.Elektronik Industri.Yogyakarta:Andi
                     http://industrielektric.blogspot.com/2012/04/diagram-tangga-ladder-diagram.html



BAB 1 KESELAMATAN INDUSTRI

Materi : Keselamatan di Tempat Kerja

                 Keselamatan menjadi faktor yang semakin penting pada lingkungan kerja. Industri listrik, pada khususnya, menempatkan keselamatan sebagai prioritas yang tidak dapat ditawar sebab merupakan sifat dasar yang membahayakan untuk kelangsungan bisnis

gambar 1-1

               Data statistik menunjukan bahwa 98% dari semua kecelakaan dapat dihindarkan (tidak perlu terjadi). Dengan banyaknya kesempatan untuk membuat penyempurnaan, setiap orang dapat memberikan sumbangan untuk dapat mengurangi kecelakaan. Penyebab utama kecelakaan diakibatkan oleh faktor kesalahan manusia sebesar 88% dan kegagalan bahan sebesar 10%.

                Pada tahun 1970, kongres pemerintah USA membentuk badan peraturan yang disebut keselamatan pekerjaan dan administrasi kesehatan (the Occupational Safety and Health Administration = OSHA) . OSHA membuat patokan-patokan yang mengatur keselamatan kerja pada perusahaan pabrik, memeriksa perusahaan-perusahaan untuk  meyakinkan apakah mereka mengikuti peraturan keselamatan kerja, serta menginspeksi dan memberi pengakuan terhadap produk-produk yang aman

                Warna – warna berikut telah disyahkan oleh OSHA untuk memberi tanda peringatan dan bahaya tertentu :
·      Merah digunakan untuk menandai :
 Alat dan perlemgkapan perlindungan bahaya kebakaran
 Tabung yang dapat dibawa kemana-mana yang berisi cairan yang mudah dibakar
 Tombol dan saklrat stop untuk keadaan darurat
·      Kuning digunakan untuk menandai :
 Perhatian dan bahaya fisik
 Tabung bekas-buang untuk bahan yang mudah meledak dan mudah terbakar
 Perhatian erhadap starting, penggunaan atau pemindahan perlengkapan yang menjalani  perbaikan
 Titik starting atau sumber daya mesin
·     Oranye digunakan untuk menandai :
 Bahaya radiasi
·     Hijau digunakan untuk menandai :
 Pengamanan
 Lokasi perlengkapan pertolongan pertama pada kecelakaan (selain perlengkapan biaya  kebakaran)

Pakaian keselamatan
gambar 1-2

                Pakaian yang dipakai pada waktu bekerja sangat perlu untuk keselamatan seseorang. Pakaian yang cocok harus dipakai untuk tiap tempat pekerjaan dan aktivitas kerja khusus (gambar 1-1). Hal-hal berikut harus diperhatikan :

1.    Topi yang kuat, sepatu pengamanan dan kacamata harus dipakai pada tempat-tempat dimana dianjurkan.
2.    Alat pengaman penutup telinga harus dipakai pada tempat-tempat yang bising.
3.    Pakaian harus pas-sempit untuk menghindari bahaya yang mengakibatkan terjerat pada mesin yang berputar.
4.    Permata logam seharusnya tidak dipakai selama bekerja pada rangkaian yang berarus  : emas dan perak adalah penghantar listrik yang bagus
5.    Rambut panjang harus diikat atau dipangkas kalau bekerja sekitar mesin.




Referensi : Petruzella, Frank D.1996.Elektronik Industri.Yogyakarta:Andi