Diagram tangga (diagram garis atau dasar) adalah
skema penyajian rangkaian listrik. Pada skema ini, dua garis ppower dihubungkan
dengan sumber daya dan berbagai rangkaian terpasang di antaranya seperti anak
tangga pada tangga. Perhatikan bahwa diagram tangga adalah skema penyajian dari
rangkaian,bukan penyajian fisik. Komponen-komponen listrik dan penghantar
disusun menurut fungsi listrik pada rangkaian , yaitu secara skematis.
Penyederhanaan adalah tujuan dari skema tata letak diagram tangga. Keruwetan
diagram dapat dikurangi dengan menunjukan setiap rangkaian sebagai suatu garis
vertikal tunggal.
gambar 2-1
Perhatikan bahwa
diagram tangga adalah skema penyajian dari rangkaian, bukan penyajian fisik.
Komponen-komponen listrik dan penghantar disusun menurut fungsi listrik pada
rangkaian yaitu, secara skematis. Penyerdehanaan adalah tujuan dari skema tata
letak diagram tangga. Keruwetan diagram dapat dikurangi dengan menunjukkan
setiap rangkaian sebagai suatu garis vertikal tunggal.
Pada beberapa diagram anda dapat melihat garis penghantar yang tebal dan yang tipis (gambar di bawah ini). Garis tebal digunakan untuk penghantar yang membawa arus itnggi, misalnya Lin utama dan ujung-ujung motor ac. Garis yang tipis digunakan untuk rangkaian pengendali misal saklar, timer dan relai. Penghantar dapat bersebrangan satu sama lain tetapi tidak membuat kontak listrik; ini disajikan dengan garis saling menyilang dengan tanpa diberi titik. Penghantar membuat kontak disajikan oleh titik tebal pada sambungan.
Semua saklar dan kontak relai dapat diklasifikasikan sebagai normally open dan normally closed. Posisi yang digambarkan pada diagram adalah karakteristik listrik dari tiap alat yang akan ditemui ketika dibeli dan tidak dihubungkan pada rangkaian apapun. Dalam hal ini menunjukkan pada posisi off-the-shelf. Ini perlu diketahui sebab dapat juga menyajikan pososo tidak mendapatkan energi (de-energized) suatu rangkaian. Posisi ini menunjuk pada posisi komponen ketika rangkaian mendapat energi, atau tanpa power pada rangkaian. Pengertian penting dari referensi ini sering digunakan sebagai titik awal pada analisis operasi rangkaian.
Untuk mengidentifikasi kumparan relai dan beberapa kontaknya, kita memberi huruf pada lingkaran kumparan ini.
Beban adalah alat listrik pada
diagram garis atau tangga yang menggnakan listrik dari L1 ke L2. Relai
pengendali, kumparan (solenoid), dan lampu pilot adalah contoh-contoh beban.
Paling tidak satu peralatan beban harus dimasukkan pada tiap anak tangga
(rangkaian individual) diagram. Tanpa suatu alat beban, alat pengendali itu
akan merubah suatu rangkaian terbuka menjadi rangkaian hubung singkat antara L1
ke L2.
Semua beban mempunyai satu sisi yang
terhubung ke L2 seperti gambar di bawah ini. Umumnya, pada setiap satu garis
rangkaian antara L1 ke L2 dipasang tidak lebih dari satu beban. Apabila harus
dipasang lebih dari satu beban pada diagram garis itu, beban harus dihubungkan
secara paralel. Hal ini untuk memastikan bahwa tegangan line penuh dari L1 ke
L2 akan dirasakan pada tiap-tiap ujung beban. Jika beban dihubungkan seri tidak
satupun beban akan menerima tegangan line penuh yang diperlukan untuk operasi
sempurna.
Anda dapat mengingat bahwa pada rangkaian seri
tegangan yang dipakai dibagi antara masing-masing beban. Pada rangkaian paralel
tegangan antara masing-masing cabang sama dan nilainya sama dengan tegangan
yang diberikan.beban operasional dengan alat pengendali misal saklar, tombol
tekan, saklar pembatas, dan saklar tekanan. Alat pengendali dihubungkan antara L1
dan beban. Semua tambahan alat pengendali STOP atau OFF harus dipasang seri.
Semua tambahan alat pengendali START atau ON harus dipasang paralel.
Gambar dibawah ini
Ladder diagram menggunakan angka untuk membantu anda menemukan
alat listrik, lokasi kawat yang telah diberi nomor, dan lokasi skematis. Tiap
garis atau anak tangga tanda (garis 1,2,3,dst) dimulai dari garis teratas dan
dibaca kebawah. Garis dapat didefenisikan sebagai lintasan lengkap dai L1 ke L2
yang berisi beban. Gambar dibawah ini menggambarkan pemberian tanda tiap garis
pada diagram garis dengan tiga garis terpisah. Angka yang dilingkari
mengidentifikasikan garis pada gambar fisik; anda tidak akan mendapatkan angka
tersebut dimanapun pada panel listrik.
gambar 2-2
Pada
umumnya skema dapat dibagi menjadi dua bagian pokok : rangkaian daya dan
rangkaian pengendali. Tujuan mempunyai rangkaian daya dan rangkaian pengendali
adalah untuk menyediakan adalah untuk menyediakan pengendali dari mesin tanpa
menggunakan alat (misal kontaktor dan pengawatan) dan harus membutuhkan banyak
ampere. Dengan menggunakan alat seperti kontaktor, kita dapat
mengendalikan motor ac atau
beban yang lain yang menarik ampere dalam jumlah besar dengan sistem pengendali
yang dapat menggunakan tegangan lebih rendah dan ampere yang jauh lebih kecil.
Rangkaian daya memperlengkapi daya utama dan daya untuk motor ac sedangkan
rangkaian pengendali memperlengkapi pengendali.
gambar 2-3
Masing-masingkontak yang
dioperasikan oleh kumparan ini akan mempunyai huruf kumparan atau huruf-hurf
yang ditulis disamping simbol untuk
kontak tersebut. Kadang-kadang jika ada beberapa kontak yang dioperasikan oleh
suatu kumparan, angka akan ditambahkan pada huruf untuk menunjukkan nomor
kontak. Meskipun ada arti yang baku dari huruf-huruf tersebut, diagram umumnya
menyediakan daftar kunci untuk menunjukkan arti huruf-huruf itu; umumnya
huruf-huruf itu diambil dari nama alat.
gambar 2-4
gambar 2-5
Nomor-nomor tersebut
digunakan sebagai pertolongan dalam membaca diagram. Nomor-nomor tersebut
bersesuaian dengan nomor-nomor pengenal kawat pada ladder diagram. Jadi, pada
garis 3 (gambar dibawah ini) anda dapat melihat tiga nomor kawat; 1,6 dan 2.
Referensi : Petruzella, Frank D.1996.Elektronik Industri.Yogyakarta:Andi
http://industrielektric.blogspot.com/2012/04/diagram-tangga-ladder-diagram.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar