Kontrol suhu dapat digunakan untuk mempertahankan suhu tertentu di dalam suatu proses atau perlindungan terhadap kondisi suhu berlebihan. Pengontrol suhu yang digunakan adalah termokopel sebagai elemen yang merasakan suhu. Termokopel adalah sambungan dua logam yang berbeda dan mempunyai output tegangan yang sebanding dengan beda suhu antara sambungan panas dan ujung kawat (sambungan dingin).
Pengontrol suhu digunakan untuk proses pengontrolan suhu dengan cermat tanpa melibatkan penambahan operator. Pengontrol menerima sensor suhu misalnya termokopel atau RTD sebagai input, dan membandingkan suhu yang sesungguhnya dengan suhu control yang dikehendaki, atau titik penyetelan, dan menyediakan output pada elemen control.
gambar 10-1
Gambar diatas menunjukkan panel control dari pengontrol suhu. Unit tersebut menampilkan kedua perangkat dan proses suhu srta menyediakan sinyal control output yang akurat untuk mempertahankan proses pada titik control yang dikehendaki.
Ada tiga jenis cara mengontrol suhu, ON/OFF,proporsional, dan PID. Tergantung dari sistem yang dikontrol, operator dapat menggunakan satu jenis atau yang lain untuk mengontrol proses.
gambar 10-2
Dengan kontrol suhu ON/OFF, output hidup ketika suhu turun di bawah titik penyetelan dan mati apabila suhu mencapai titik penyetelan. Kontrol adalah sederhana, tetapi “overshoot” dan “cycling” di sekitar titik penyetelan dapat menjadi kelemahan dalam beberapa proses. Kontrol ON/OFF biasanya digunakan di mana kontrol yang tepat tidak diperlukan, pada sistem yang tidak menangani energi yang sering dihidupkan dan dimatikan, di mana masa sistem begitu besar sehingga suhu berubah sangat lambat atau untuk alarm suhu.
Kontrol proporsional dirancang untuk membatasi getaran (cycling) berkaitan dengan control ON/OFF. Pengontrol proporsional menurunkan daya rata-rata yang sedang diberikan pada pemanas ketika suhu mencapai titik penyetelan. Ini akan melambatkan pemanasan, sehingga tidak akan melampaui titik penyetelan tetapi akan mencapai titik penyetelan dan mempertahankan suhu yang stabil. Tergantung pada proses dan keakuratan yang dikehendaki, kemungkinan diperlukan control proporsional sederhana atau control PID.
Kontrol PID atau control mode-3, menggabungkan aksi proporsional, integral (reset) dan derivative (laju) dan biasanya diperlukan untuk control yang ketat dari aplikasi yang sensitive. Output on dan off sebanding dengan penyimpangan suhu dari titik penyetelan. Fungsi laju(derivatif) memperpendek waktu yang diambil suhu untuk menstabilkan mendekati titik penyetelan. Fungsi reset (aksi integral) membatasi setiap pengganti kerugian dari titik penyetelan suhu.
Pengontrol suhu dua-output digunakan pada aplikasi yang memerlukan dua aksi control yang terkait, misalnya perlindungan start dingin, start cepat dengan pemanas pembantu, dan tanda-bahay, atau di mana saja aksi kontrol pembantu yang berkaitan diperlukan. Alat tersebut juga dapat digunakan untuk aplikasi panas-dingin. Jenis pengontrol ini diperlukan untuk proses yang memerlukan panas untuk menstart tapi kemudian membangkitkan panas yang berlebihan selama operasi.
Perekam suhu atau logger data kadang-kadang dipasang secara permanen sebagai bagian dari sistem control-suhu. Pengontrol suhu kadang-kadang digunakan untuk mengubah sinyal sensor pada bentuk terekam yang dapat diterima.
Pemanasan tahanan menggunakan arus yang mengalir pada bahan yang menghantarkan untuk menghasilkan panas. Apabila tegangan DC atau AC dihubungkan langsung pada batang logam atau bahan yang menghantarkan yang lain, arus mengalir dan membangkitkan panas pada laju yang sama dengan I2R, di mana I adalah arus (dalam ampere) dan R adalah tahanan (dalam ohm) dari bahan.
Referensi : Petruzella, Frank D.1996.Elektronik Industri.Yogyakarta:Andi
http://industri3604.wordpress.com/tag/jenis-jenis-pengendali/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar