Sabtu, 24 Mei 2014

BAB 13 MESIN & PEMROSES YANG DIKONTROL KOMPUTER

Materi : Kontrol Numerik Komputer (CNC)


gambar 13-1 pusat pemutaran CNC


Computer Numerical Control / CNC (berarti “komputer kontrol numerik”) merupakan sistem otomatisasi mesin perkakas yang dioperasikan oleh perintah yang diprogram secara abstrak dan disimpan dimedia penyimpanan, hal ini berlawanan dengan kebiasaan sebelumnya dimana mesin perkakas biasanya dikontrol dengan putaran tangan atau otomatisasi sederhana menggunakan cam. Kata NC sendiri adalah singkatan dalam Bahasa Inggris dari kata Numerical Control yang artinya Kontrol Numerik. Mesin NC pertama diciptakan pertama kali pada tahun 40-an dan 50-an, dengan memodifikasi Mesin perkakas biasa. Dalam hal ini Mesin perkakas biasa ditambahkan dengan motor yang akan menggerakan pengontrol mengikuti titik-titik yang dimasukan kedalam sistem oleh perekam kertas. Mesin perpaduan antara servo motor dan mekanis ini segera digantikan dengan sistem analog dan kemudian komputer digital, menciptakan Mesin perkakas modern yang disebut Mesin CNC (computer numerical control) yang dikemudian hari telah merevolusi proses desain. Saat ini mesin CNC mempunyai hubungan yang sangat erat dengan program CAD. Mesin-mesin CNC dibangun untuk menjawab tantangan di dunia manufaktur modern. Dengan mesin CNC, ketelitian suatu produk dapat dijamin hingga 1/100 mm lebih, pengerjaan produk masal dengan hasil yang sama persis dan waktu permesinan yang cepat.
gambar 13-2 panel CNC siemens
Aplikasi CNC
Saat ini CNC telah menjadi tulang punggung di dunia industri. Aplikasi mesin CNC pada dunia industri terbagi menjadi dua bagian besar, yaitu mesin perkakas : bubut (lathe/turning), frais (milling), drilling, dan pengerjaan logam lainnya, seangkan pada non-mesin : perakitan, penggambaran, inspeksi.
CNC digunakan secara langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan produk. Secara langsung artinya produk memang diproduksi dengan menggunakan CNC. Namun ada pula produk yang diproduksi mesin non CNC namun tetap mempunyai keterkaitan dengan CNC. Contoh pada suatu mesin press hidrolik tidak diperlukan teknologi CNC, namun cetakan yang digunakan mesin tersebut umumnya diproduksi oleh mesin CNC, begitu pula untuk cetakan plastik.
Perangkat Lunak Yang Dibutuhkan CNC
Supaya suatu mesin CNC dapat didayagunakan secara optimal maka dibutuhkan beberapa perangkat lunak pendukung. Perangkat lunak tersebut berupa CAD, CAM, dan perangkat lunak pengendali CNC. CAD atau Computer Aided Design adalah perangkat lunak yang digunakan sebagai alat bantu untuk desain produk dan manajemen dokumentasi desain. Dengan menggunakan perangkat lunak CAD kita dapat membuat gambar benda kerja yang akan dilakukan proses pemesinan.
Contoh perangkat lunak CAD adalah AutoCAD, Inventor, Solid Edge, CAM atau Computer Aided Manufacturing secara umum adalah perangkat lunak yang digunakan sebagai alat bantu untuk mendukung kegiatan manufaktur. Secara khusus sesuai konteks penulisan buku ini, CAM adalah perangkat lunak yang mengkonversikan file gambar hasil dari CAD menjadi program untuk mesin CNC, umumnya berupa G-code. Disebut G-code karena sebagian besar instruksinya diawali huruf G. Selain G-code format lain yang dikenal terutama di kalangan hobiis elektronika dalam pembuatan PCB adalah gerber file.
Contoh perangkat lunak CAM adalah MasterCAM, ArtCAM. Setelah dihasilkan G-code ataupun gerber file dari CAM maka perangkat lunak pengendali CNC akan mengkonversikannya menjadi perintah kepada motor untuk bergerak dengan putaran dan kecepatan tertentu. Umumnya perintah itu berupa sinyal pulsa dengan banyak pulsa mewakili banyak putaran dan frekwensi pulsa mewakili kecepatan motor.
gambar 13-3 CNC router

Referensi : Petruzella, Frank D.1996.Elektronik Industri.Yogyakarta:Andi

BAB 11 SISTEM KONTROL PROSES

Materi : Jenis-jenis Proses


Jenis-jenis proses yang dilakukan dalam industri pembuatan modern dapat dikelompokan menjadi tiga bagian pokok, dalam istilah jenis operasi yang terjadi, adalah :

  • Proses kontinu
  • Produksi batch
  • Produksi individual
Proses kontinu adalah proses di mana bahan dasar masuk dari satu ujung sistem dan produk diselesaikan keluar dari ujung sistem yang lain; proses itu sendiri berjalan terus menerus. Proses berlangsung kontinu selama periode waktu yang relatif lama. Periode waktu dapat diukur dalam menit, hari, atua bahkan bulan, tergantung pada proses itu.
gambar 11-1 proses kontinu

Pada pemrosesan tumpukan (batch) tidak ada aliran bahan produksi dari satu bagian proses ke bagian yang lain. 
Proses produksi produk individual adalah yang paling umum dari semua sistem pemrosesan. Dengan proses pembuatan ini, sederetan operasi menghasilkan produk output yang bermanfaat, Item yang sedang diproduksi kemungkinan perlu dibengkokan, dilubangi, odilas, dan sebagainya, pada langkah yang berbeda pada proses tersebut. Benda kerja biasanya bagian yang terpisah yang harus ditangani pada basis individual.
Robot industrial digunakan dalam proses item individual
gambar 11-2 Hasil produksi individual

Mesin yang mula-mula dikontrol secara mekanis, kemudian dikontrol secara elektromekanis dan sekarang sering dikontrol sepenuhnya dengan saran listrik atau elektronis melalui kontrol logika yang dapat diprogram (PLC) atau komputer. Kontrol mesin atau proses dapat dibagi menjadi kategori sebagai berikut :
  • kontrol elektromekanis
  • kontrol pengawatan berat(hardwired)elektronis
  • kontrol pengawatan berat elektronis yang dapat diprogram
  • kontrol logika yang dapat diprogram (PLC)
  • kontrol komputer
Konfigurasi kontrol yang mungkin terjadi adalah kontrol individual,kontrol terpusat, da kontrol terdistribusi.
Kontrol individual digunakan untuk mengontrol mesin tunggal.
gambar 11-3 kontrol individual

Kontrol terpusat digunakan apabila beberapa mesin atau pemroses dikontrol oleh satu pengontrol pusat. Tata letak kontrol menggunakan sistem kontrol besar tunggal untuk mengontrol banyak proses dan operasi pemanufakturan yang beraneka ragam.
gambar 11-4 kontrol terpusat

Sistem kontrol terdistribusi berbeda dengan sistem terpusat yang masing-masing mesin ditangani oleh sistem kontrol yang ditetapkan. Kontrol distributif melibatkan 2 komputer atau lebih yang berkomunikasi satu sama lain untuk mencapai tugas kontrol yang lengkap.
gambar 11-5 kontrol distributif


Referensi : Petruzella, Frank D.1996.Elektronik Industri.Yogyakarta:Andi

BAB 10 JENIS JENIS PENGENDALI

Materi : Kontrol Suhu


  Kontrol suhu dapat digunakan untuk mempertahankan suhu tertentu di dalam suatu proses atau perlindungan terhadap kondisi suhu berlebihan. Pengontrol suhu yang digunakan adalah termokopel sebagai elemen yang merasakan suhu. Termokopel adalah sambungan dua logam yang berbeda dan mempunyai output tegangan yang sebanding dengan beda suhu antara sambungan panas dan ujung kawat (sambungan dingin).

Pengontrol suhu digunakan untuk proses pengontrolan suhu dengan cermat tanpa melibatkan penambahan operator. Pengontrol menerima sensor suhu misalnya termokopel atau RTD sebagai input, dan membandingkan suhu yang sesungguhnya dengan suhu control yang dikehendaki, atau titik penyetelan, dan menyediakan output pada elemen control.
gambar 10-1
Gambar diatas menunjukkan panel control dari pengontrol suhu. Unit tersebut menampilkan kedua perangkat dan proses suhu srta menyediakan sinyal control output yang akurat untuk mempertahankan proses pada titik control yang dikehendaki.
Ada tiga jenis cara mengontrol suhu, ON/OFF,proporsionaldan PID. Tergantung dari sistem yang dikontrol, operator dapat menggunakan satu jenis atau yang lain untuk mengontrol proses.
gambar 10-2
Dengan kontrol suhu ON/OFF, output hidup ketika suhu turun di bawah titik penyetelan dan mati apabila suhu mencapai titik penyetelan. Kontrol adalah sederhana, tetapi “overshoot” dan “cycling” di sekitar titik penyetelan dapat menjadi kelemahan dalam beberapa proses. Kontrol ON/OFF biasanya digunakan di mana kontrol yang tepat tidak diperlukan, pada sistem yang tidak menangani energi yang sering dihidupkan dan dimatikan, di mana masa sistem begitu besar sehingga suhu berubah sangat lambat atau untuk alarm suhu.
Kontrol proporsional dirancang untuk membatasi getaran (cycling) berkaitan dengan control ON/OFF. Pengontrol proporsional menurunkan daya rata-rata yang sedang diberikan pada pemanas ketika suhu mencapai titik penyetelan. Ini akan melambatkan pemanasan, sehingga tidak akan melampaui titik penyetelan tetapi akan mencapai titik penyetelan dan mempertahankan suhu yang stabil. Tergantung pada proses dan keakuratan yang dikehendaki, kemungkinan diperlukan control proporsional sederhana atau control PID.
Kontrol PID atau control mode-3, menggabungkan aksi proporsional, integral (reset) dan derivative (laju) dan biasanya diperlukan untuk control yang ketat dari aplikasi yang sensitive. Output on dan off sebanding dengan penyimpangan suhu dari titik penyetelan. Fungsi laju(derivatif) memperpendek waktu yang diambil suhu untuk menstabilkan mendekati titik penyetelan. Fungsi reset (aksi integral) membatasi setiap pengganti kerugian dari titik penyetelan suhu.
Pengontrol suhu dua-output digunakan pada aplikasi yang memerlukan dua aksi control yang terkait, misalnya perlindungan start dingin, start cepat dengan pemanas pembantu, dan tanda-bahay, atau di mana saja aksi kontrol pembantu yang berkaitan diperlukan. Alat tersebut juga dapat digunakan untuk aplikasi panas-dingin. Jenis pengontrol ini diperlukan untuk proses yang memerlukan panas untuk menstart tapi kemudian membangkitkan panas yang berlebihan selama operasi.
Perekam suhu atau logger data kadang-kadang dipasang secara permanen sebagai bagian dari sistem control-suhu. Pengontrol suhu kadang-kadang digunakan untuk mengubah sinyal sensor pada bentuk terekam yang dapat diterima.
Pemanasan tahanan menggunakan arus yang mengalir pada bahan yang menghantarkan untuk menghasilkan panas. Apabila tegangan DC atau AC dihubungkan langsung pada batang logam atau bahan yang menghantarkan yang lain, arus mengalir dan membangkitkan panas pada laju yang sama dengan I2R, di mana I adalah arus (dalam ampere) dan R adalah tahanan (dalam ohm) dari bahan.

Referensi : Petruzella, Frank D.1996.Elektronik Industri.Yogyakarta:Andi
                http://industri3604.wordpress.com/tag/jenis-jenis-pengendali/

BAB 9 RANGKAIAN PENGENDALI MOTOR

Materi : Penghentian Motor


Metode penghentian motor yang paling umum adalah dengan menghilangkan tegangan suplai dan mengijinkan motor dan beban berhenti. Pada beberapa aplikasi, motor harus dihentikan lebih cepat atau dipertahankan pada posisi dengan beberapa jenis alat pengereman.

Ada dua alat pengereman listrik, yaitu "plugging" dan pengereman dinamik.
       Plugging adalah mengehentikan motor fase banyak dengan cepat, dengan menghubungkan sebentar motor untuk putaran yang berlawanan sementara motor masih berputar pada arah maju(forward). Plugging motor leih dari lima kali dalam satu menit memerlukan pengasut motor dengan ukuran kerja yang lebih tinggi lagi.
gambar 9-1

     Saklar kecepatan-nol   (juga disebut saklar plugging) dirangkai untuk menggerakkan pada mesin yang mempunyai motor untuk diplugging. Saklar kecepatan nol mencegah motor dari pembalikan setelah motor berhenti. Pada waktu saklar kecepatan nol berputar, gaya sentrifugal atau kopling magnetis menyebabkan kontak membuka atau menutup tergantung pada penggunaan yang dimaksudkan.
      Pengereman dinamis adalah metode pengereman yang menggunakan motor sebagai generatr selama periode pengereman seketika setelah motor OFF. Menghubungkan motor pada cara ini membuat motor beraksi seperti generator yang dibeban, yang membangkitkan torsi memperlambat, yang dengan cepat menghentikan motor. Aksi generator diubah energi mekanis dari putaran menjadi energi listrik, yang kemudian dapat disipasi sebagai panas pada tahanan

Pengereman listik dapat dicapai dengan motor induksi tiga fase dengan menghilangkan suplai daya ac dari motor, dan memberikan arus searah pada satu dari fase-fase stator.
Berikut adalah contoh rem yang dioperasikan dengan solenoid digunakan pada peralatan mesin, alat pembawa barang, dan kerekan:
gambar 9-2

Rem beban listrik (juga disebut rem arus eddy) adalah alat yang sederhana dan kuat yang terdiri dari rotor besi yang dipasang di dalam perangkat medan diam. Perangkat medan terdiri dari struktur kumparan dan besi yang dirancang sedemikian rupa sehingga ketika arus searah mengalir pada kumparan, mengubah kutub-kutub magnet yang dihasilkan pada besi, yaitu kutub utara dekat dengan kutub selatan dan selanjutnya. Ketika besi rotor bergerak melewati kutub sensor, medan berubah-ubah dibangkitkan, menyebabkan arus eddy mengalir pada rotor.
gambar 9-3 rem beban listrik



Referensi : Petruzella, Frank D.1996.Elektronik Industri.Yogyakarta:Andi

BAB 8 KONTAKTOR & PENGASUT MOTOR

Materi : Ukuran dan Batas Kerja Kontaktor




Kontaktor magnet dirancang kemampuan kerjanya oleh NEMA menurut kemampuan kontaktor untuk mengalirkan arus kerja selama 8 jam tanpa mengalami panas lebih sesuai dengan ukuran dan jenis beban yang dikontrol.



kontaktor magnet juga dirancang batas kerjanya untuk jenis beban yang dipakai atau aplikasi yang sesungguhnya. Kategori pemakaian beban meliputi :


  • Beban non linear seperti lampu tungsen untuk penerangan (rasio tahanan panas-ke-dingin tinggi- biasanya 10:1 atau lebih tinggi; arus dan tegangan sefase)
  • Beban resistif misalnya pemanasan elemen untuk tungku dan oven(tahanan konstan;arus tegangan sefasee)
  • Beban induktif misalnya motor dan transformator industri, tahanan awal rendah sampai transformator menjadi dimagnetkan atau motor mencapai kecepatan penuh;arus ketinggalan di belakang tegangan.
  • Beban kapasitif misalnya kapasitor industri untuk perbaikan faktor-daya(tahanan awal rendah,unit kapasitor mengisi arus ketinggalan terhadap tegangan)
contoh kontaktor magnet :
gambar 8-1

Fungsi dari kontak-kontak dibuat untuk kontak utama dan kontak bantu. Kontak utama tendiri dari kontak NO dan kontak bantu terdiri dan kontak NO dan NC. Konstruksi dari kontak utama berbeda dengan kontak bantu, yang kontak utamanya mempunyai luas permukaan yang luas dan tebal. Kontak bantu luas permukaannya kecil dan tipis.
gambar 8-2
Kotaktor pada umumnya memiliki kontak utama untuk aliran 3 fasa. Dan juga memiliki beberapa kontak bantu untuk berbagai keperluan. Kontak utama digunakan untuk mengalirkan arus utama, yaitu arus yang diperlukan untuk beban, misalnya motor listrik, pesawat pemanas dan sebagainya. Sedangkan kontak bantu digunakan untuk mengalirkan arus bantu yaitu arus yang diperlukan untuk kumparan magnet, alat bantu rangkaian, lampu ­lampu indikator, dan lain-lain. Notasi dan penomoran kontak-kontak kontaktor sebagai berikut:
gambar 8-4


Referensi : Petruzella, Frank D.1996.Elektronik Industri.Yogyakarta:Andi
               http://suriptoinstalasi.wordpress.com/2012/07/27/kontaktor-magnet/



BAB 7 RELAI

Materi : Relai Kancing


Relai kancing elektro mekanis dirancang untuk menahan relai agar tetap tertutup setelah daya dihilangkan dari kumparan.
Periode penundaan mulai ketika tegangan input diberikan. Relai bertahan dihilangkan energinya, ketika relai diberi energy dan mengoperasikan kotak output. Reset dipakai dengan menghilankan tegangan input (tunda ON)
(a)    Tunda ON bekerja
Relai bekerja pada waktu aplikasi tegangan input. Pada akhir interval yang sudah diatur sebelumnya, relai lolos, meskipun tegangan input masih diberikan. Relai tetap lolos sampai dibuang dan diaplikasikan lagi tegangan input.
(b)   Interval ON
Relai bekerja ketika pada aplikasi tegangan input. Pemilihan waktu mulai ketika tegangan input dihilangkan. Ketika pemilihan selesai, relai dihilangkan energinya. Reset ketika tegangan input diberikan lagi.
(c)    Relai ON lolos
Periode penundaan pertama mulai ketika tegangan input diberikan. Pada akhir periode OFF, relai ditarik masuk dan penundaan yang kedua atau periode ON mulai. Ketika periode penundaan kedua berakhir, relai lolos, urutan recycling berlanjut sampai tegangan input dihilangkan.
(d)   Pemilihan waktu recycle
Kancing yang ditahan secara mekanis menggunakan dua kumparan. Kumparan kancing diberi tenaga sebentar untuk membuat fungsi dan memegang relai pada posisi dikancing. Kumparan lepas atau tak dikancing diberi energy sebentar untuk melepas sambungan kunci mekanis dan mengembalikan relai pada posisi tidak dikancing.
Pada relai kancing elektromagnetis, ketika kontak dengan relai posisi tidak dikunci. Pada status itu rangkaian sampai lampu pilot membuka, sehingga lampu padam. Ketika tombol ON diaktifkan sebentar, kumparan kancing diberi tenaga untuk menyetel relai pada posisi dikancing. Kontak menutup, pemutusan rangkaian sampai ke lampu pilot, sehingga lampu hidup. Cara satu-satunya untuk mematikan lampu hanya dengan mengaktifkan tombol OF yang akan memberikan energy kumparan non kancing dan mengembalikan kontak pada keadaan terbuka, tidak dikancing.
Relai Logika
Rangkaian gerbang logika solid-state adalah input majemuk, alat output-tunggal.
Rangkaian control yang memerlukan dua fungsi atau lebih yang dilengkapi sebagai kondisi awal untuk terjadinya event yang lain, menjelaskan rangkaian AND.
(a)    Rangkaian pengaman untuk punch press
(b)   Simbol logic computer untuk gerbang AND
(c)    Simbol logic NEMA untuk gerbang AND
Rangkaian control dimana satu kondisi atau kondisi terpisah yang lain dapat menyebabkan suatu event terjadi, mendeskripsikan rangkaian OR.
Kriteria utama untuk rangkaian OR
(a)    Rangkaian cahaya OR
(b)   Simbol logik computer untuk gerbang OR
(c)    Simbol logik NEMA untuk gerbang OR

Persyaratan dari NOT atau gerbang inverting adalah bahwa gerbang ini menghasilkan output jika input tidak ada. Ada saat dimana suatu event terjadi dan diperlukan beberapa indikasi untuk menetapkan indikasi negative atau sebaliknya.

Referensi : Referensi : Petruzella, Frank D.1996.Elektronik Industri.Yogyakarta:Andi

BAB 6 MOTOR & GENERATOR INDUSTRI

Materi : Generator Arus Bolak Balik


Pengertian Generator


Generator adalah mesin yang dapat mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga listrik melalui proses induksi elektromagnetik. Generator ini memperoleh energi mekanis dari prime mover atau penggerak mula. Prinsip kerja dari generator sesuai dengan hukum Lens, yaitu arus listrik yang diberikan pada stator akan menimbulkan momen elektromagnetik yang bersifat melawan putaran rotor sehingga menimbulkan EMF pada kumparan rotor. 

Tegangan EMF ini akan menghasilkan suatu arus jangkar. Jadi diesel sebagai prime mover akan memutar rotor generator, kemudian rotor diberi eksitasi agar menimbulkan medan magnit yang berpotongan dengan konduktor pada stator dan menghasilkan tegangan pada stator. Karena terdapat dua kutub yang berbeda yaitu utara dan selatan, maka pada 90o pertama akan dihasilkan tegangan maksimum positif dan pada sudut 270o kedua akan dihasilkan tegangan maksimum negatif. Ini terjadi secara terus menerus/continue. Bentuk tegangan seperti ini lebih dikenal sebagai fungsi tegangan bolak-balik.

gambar 6-1
Generator arus bolak-balik sering disebut sebagai generator sinkron atau alternator. Generator arus bolak-balik memberikan hubungan yang sangat penting dalam proses perubahan energi dari batu bara, minyak, gas, atau uranium ke dalam bentuk yang bermanfaat untuk digunakan dalam industri atau rumah tangga. Dalam generator arus bolak-balik bertegangan rendah yang kecil, medan diletakan pada bagian yang berputar atau rotor dan lilitan jangkar pada bagian yang diam atau stator dari mesin

Prinsip Kerja Generator AC 

gambar 6-2
gambar 6-3
Generator AC bekerja berdasarkan atas prinsip dasar induksi elektromagnetik. Tegangan bolak-balik akan dibangkitkan oleh putaran medan magnetik dalam kumparan jangkar yang diam. Dalam hal ini kumparan medan terletak pada bagian yang sama dengan rotor dari generator. Nilai dari tegangan yang dibangkitkan bergantung pada :
1. Jumlah dari lilitan dalam kumparan.
2. Kuat medan magnetik, makin kuat medan makin besar tegangan yang
diinduksikan.
3. Kecepatan putar dari generator itu sendiri.
Prinsip generator ini secara sederhana dapat dijelaskan bahwa tegangan akan diinduksikan pada konduktor apabila konduktor tersebut bergerak pada medan magnet sehingga memotong garis-garis gaya. Hukum tangan kanan berlaku pada generator dimana menyebutkan bahwa terdapat hubungan antara penghantar bergerak, arah medan magnet, dan arah resultan dari aliran arus yang terinduksi. Apabila ibu jari menunjukkan arah gerakan penghantar, telunjuk menunjukkan arah fluks, jari tengah menunjukkan arah aliran elektron yang terinduksi. Hukum ini juga berlaku apabila magnet sebagai pengganti penghantar yang digerakkan. 
Terdapat dua jenis konstruksi dari generator ac, jenis medan diam atau medan magnet dibuat diam dan medan magnet berputar. 

Eksitasi Generator AC

Sistem eksitasi secara konvensional dari sebuah generator arus bolak-balik terdiri atas sumber arus searah yang dihubungkan ke medan generator ac melalui cincin-slip dan sikat-sikat. Sumber dc biasanya diperoleh dari generator arus searah yang digerakkan dengan motor atau penggerak mula yang sama dengan penggerak mula generator bolak-balik. Setelah datangnya zat padat, beberapa sistem eksitasi yang berbeda telah dikembangkan dan digunakan. Salah satunya adalah daya diambil dari terminal generator ac, diubah ke daya dc oleh penyearah zat padat dan kemudian dicatu ke medan generator ac dengan menggunakan cincin-slip konvensional dan sikat-sikat. 

Dalam sistem serupa yang digunakan oleh generator dengan kapasitas daya yang lebih besar, daya dicatukan ke penyearah zat padat dari lilitan tiga fase terpisah yang terletak diatas alur stator generator. Satu-satunya fungsi dari lilitan ini adalah menyediakan daya eksitasi untuk generator. Sistem pembangkitan lain yang masih digunakan baik dengan generator sinkron tipe kutub-sepatu maupun tipe rotor-silinder adalah sistem tanpa sikat-sikat, yang mana generator ac kecil dipasang pada poros yang sama sebagai generator utama yang digunakan untuk pengeksitasi. Pengeksitasi ac mempunyai jangkar yang berputar, keluarannya kemudian disearahkan oleh penyearah dioda silikon yang juga dipasang pada poros utama. 

Keluaran yang telah disearahkan dari pengeksitasi ac, diberikan langsung dengan hubungan yang diisolasi sepanjang poros ke medan generator sinkron yang berputar. Medan dari pengeksitasi ac adalah stasioner dan dicatu dari sumber dc terpisah. Berarti tegangan yang dibangkitkan oleh generator sinkron dapat dikendalikan dengan mengubah kekuatan medan pengeksitasi ac. Jadi sistem pengeksitasi tanpa sikat tidak menggunakan komutator yang akan memperbaiki keandalan dan menyederhanakan pemeliharaan umum.

Sistem Start

Ada tiga macam jenis start yang dapat dilakukan pada generator yaitu :
1. Dengan Penggerak Mula
Untuk sistem start dengan penggerak mula biasanya berupa mesin diesel untuk kapasitas daya yang kecil, turbin air atau turbin uap untuk kapasitas daya menengah dan turbin uap untuk kapasitas daya yang sangat besar.

2. Pengubah Frekuensi
Motor sinkron mendapat pengisian dari sebuah generator sinkron khusus. Pengisian dilakukan dengan arus tukar berfrekuensi variabel dari hampir nol hingga mencapai frekuensi nominal. Dengan demikian motor sinkron mengalami start mulai putaran hampir nol hingga mencapai putaran nominal. 

3. Sebagai Generator Rotor Sangkar/Start Asinkron
Dalam hal ini rotor mesin dilengkapi suatu belitan yang bekerja sebagai sangkar asinkron. Dengan demikian selama start mesin bekerja sebagai motor tak serempak. Dengan start asinkron pada kumparan medan dapat dihasilkan gaya-gaya gerak listrik yang tinggi, disebabkan jumlah lilitan magnet yang biasanya besar. Gaya-gerak listrik yang tinggi ini bukan saja dapat merusak mesin, melainkan dapat juga menimbulkan bahaya bagi personil yang melayani mesin sinkron itu. Untuk menghindari bahaya ini kumparan magnet selama start dapat dibagi dalam beberapa belitan, yang masing-masing dihubungsingkatkan. Setelah mencapai putaran sinkron, hubungan ini dilepaskan. Dalam hal ini sistem start yang digunakan pada generator set GSC 05 adalah dengan penggerak mula.